Makalah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Judul : Ilmu Sosial dan IPS




Hasil gambar untuk ilmu pengetahuansosial



T.A 2016/2017

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan tugas tentang Materi Pendidikan Ilmu Sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan baik tanpa hambatan. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah untuk mata pelajaran Pendidikan  Ilmu Pengetahuan Sosial.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna, sehingga kritik, koreksi, dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Kami akan senantiasa terima dengan tangan terbuka.



















DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BABI ..............................................................................................................
PENDAHULUAN             1
1.1  Latar Belakang................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah……………………………………….................. 1
1.3  Tujuan Masalah…………………....……………… ......................... 2
BAB II URAIAN RINGKASAN MATERI................................................... 3               
2.1 Pengertian Ilmu Sosial....................................................................... 3
2.2 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial.................................................. 4
2.3 Hubungan Ilmu Sosial dengan IPS.................................................... 5
2.4  Perbedaan dan Persamaan Ilmu Sosial dan IPS............................. .. 6
BAB III PENUTUP........................................................................................ 7
           3.1 Kesimpulan....................................................................................... 7
           3.2 Saran.............................................................................................. .. 7












BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                  
1.1. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial. Tentunya, sebagai mahluk sosial, manusia selalu dihadapkan pada berbagai masalah sosial. Masalah sosial pada hakikatnya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena masalah sosial telah terwujud sebagai hasil kebudayaan manusia itu sendiri, sebagai akibat dari hubungan-hubungannya dengan sesama manusia lainnya.
Problem sosial pada setiap masyarakat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut tergantung pada tingkat perkembangan kebudayaan dan kondisi lingkungan alamnya. Masalah-masalah tersebut dapat terwujud dalam masalah moral, masalah politik, masalah agama dan masalah lainnya.
Dengan adanya permasalah-permasalahan tersebut timbullah teori-teori sosial, yang pada akhirnya terbentuklah ilmu-ilmu sosial. Tetapi ada juga perbedaan, persamaan, dan hubungan ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sosial.

1.2. Rumusan Masalah
            1. apa pengertian ilmu-ilmu sosial ?
            2. apa pengertian ilmu pengetahuan sosial ?
3. bagaimana hubungan ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sosial ?
4. apa persamaan dan perbedaan ilmu sosial dengan ilmu pengetahuan sosial ?





1.3. Tujuan Masalah
            1. untuk mengetahuai apa pengertian ilmu-ilmu sosial
2. untuk mengetahui apa pengertian ips
3. untuk mengetahui bagaimana hubungan ilmu sosial dan ips
4. untuk mengetahui apa persamaan dan perbedaan ilmu sosial dengan ips



















BAB  II
URAIAN RINGKASAN MATERI

2.1. Pengertian Ilmu-Ilmu Sosial
            Ilmu berkembang dengan pesat seiring dengan penambahan jumlah cabang-cabangnya. Hasrat untuk menspesialisasikan diri pada satu bidang telaah yang memungkinkan analisis yang makin cermat dan seksama menyebabkan objek forma dari disiplin keilmuan menjadi kian terbatas.
            Sementara ilmu ilmu sosial adalah sekelompok disiplin keilmuan yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
            Disiplin keilmuan yang tergolong dalam ilmu sosial telah mempelajari hakekat masyarakat dengan perspektif berbeda-beda. Karena itu terdapat keanekaragaman dalam melihat dan mempelajarinya.
Atas dasar itulah, sebagaimana ilmu alam, ilmu sosial juga memiliki cabang-cabang ilmu lainnya diantaranya antropologi (mempelajari manusia dalam perspektif waktu dan tempat), psikologi (mempelajari proses mental dan kelakuan manusia) ekonomi (mempelajari manusia dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya lewat proses pertukaran), sosiologi (mempelajari struktur organisasi sosial manusia) dan ilmu politik (mempelajari sistem dan proses dalam kehidupan manusia berpemerintahan dan bernegara).
Tentu, cabang-cabang ilmu sosial tersebut muncul akibat adanya masalah sosial.  Masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial.






2.2. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
            Terdapat banyak pengertian IPS yang diberikan oleh para ahli.
a. Menurut Nasution (1975), IPS adalah bidang studi yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dapat juga dikatakan bahwaIPS merupakan mata pelajaran yang Kurikulum 1975 mendefinisikan IPS sebagai bidang studi merupakan panduan atau fusi dari sejumlah mata pelajaran sosial.
b. IPS adalah bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, dan disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah. (Pedoman IPS-IKIP Surabaya)
c. Tjokrodikarjo (1982) mendefinisikan IPS sebagai perwujudan dari suatu pendekatan interdisiplin dari ilmu-ilmu sosial. Ia merupakan integrasi berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia. IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan instruksional dengan materi sederhana, menarik, mudah dimengerti dan dipelajari.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan, bahwa IPS adalah pelajaran atau bidang studi yang merupakan fusi (paduan) dan integrasi ilmu. Ilmu sosial yang dikemas dengan materi yang sederhana, menarik, mudah dimengerti dan dipelajari untuk tujuan instruksional di sekolah.
           







2.3. Hubungan Ilmu Sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial     
 Hubungan IPS dan ilmu-ilmu sosial dapat dipahami dengan lebih jelas berdasarkan konsep dasar dan generalisasi IPS yang dikembangkan.  IPS merupakan kajian/bidang studi yang mengambil fakta, konsep, dan generalisasi dari ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan dan dikemas secara menarik untuk keperluan pendidikan. IPS berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial, yang meliputi geografi, ekonomi, politik, sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi sosial dan hukum.
a.  Hubungan IPS dan geografi, IPS mengambil materi dari geografi yang terkait dengan ruang bumi, garis lintang, bujur, arah, jarak, lokasi ruang, kondisi alam, tata lingkungan, sumber daya alam, serta interaksi antar bangsa dan manusia dengan lingkungan.
b.  Hubungan IPS dan ilmu ekonomi, IPS mengambil materi ilmu yang ekonomi terkait dengan usaha manusia untuk mencapai kemakmuran, dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul dari usaha tersebut.
c.  Hubungan IPS dan ilmu politik, IPS mengambil materi ilmu politik yang membahas usaha manusia mengorganisasikan kekuasaan dalam mengatur manusia dalam mengatur dan menyelenggarakan kepentingan rakyat dan bangsa.
d.  Hubungan IPS dan ilmu sejarah, IPS mengambil materi sejarah yang terkait dengan cara hidup manusia dilihat dari kurun waktu masa lalu.
e.  Hubungan IPS dan antropologi, IPS mengambil materi antropologi yang terkait dengan kajian hasil budidaya manusia dalam menjaga eksistensinya dan usaha meningkatkan kehidupan, baik aspek lahiriah maupun batiniah.
f.   Hubungan IPS dan sosiologi, IPS mengambil materi sosiologi yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan dan hubungan antara individu dan masyarakat tersebut.
g.  Hubungan IPS dan psikologi sosial, IPS mengambil materi dari psikologi sosial yang mempelajari perilaku individu, kelompok, dan masyarakat yang dipengaruhi oleh situasi sosial, pengetahuan, pemikirantanggapan, dan spekulasi.
h. Hubungan IPS dan ilmu hukum, IPS mengambil materi ilmu hukum yang berkaitan dengan peraturan tingkah laku yang ditetapkan oleh pemerintah.

2.4. Persamaan dan Perbedaan Ilmu Sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial
            Menurut Edgar B Wesley (Mukminan dkk. 2002 : 17), persamaan antara ilmu pengetahuan sosial dengan ilmu sosial terletak pada sasaran nya yakni sama menjadikan manusia sebagai sasaran atau obyek kajiannya, manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya membahas masalah yang timbul akibat hubungan (interrelationship) manusia. Dengan kata lain, keduanya mempelajari masyarakat manusia.
 Adapun perbedaan antara ilmu-ilmu sosial dengan ilmu pengetahuan sosial terletak pada tujuan masing-masing. Ilmu sosial bertujuan memajukan dan mengembangkan konsep dan generalisasi melalui penelitian ilmiah, dengan melakukan hipotesis untuk menghasilkan teori atau teknologi baru. Sementara itu, tujuan ilmu pengetahuan sosial bersifat pendidikan, bukan penemuan teori ilmu sosial. Orientasi utama studi ini adalah keberhasilannya mendidik dan membuat siswa mampu mengerjakan ilmu pengetahuan sosial, berupa tercapainya tujuan intruksional. Dari uraian tersebut, ilmu pengetahuan sosial menggunakan bagian-bagian ilmu sosial guna kepentingan pengajaran. Untuk itu, berbagai konsep dan generalisasi ilmu sosial harus disederhanakan agar lebih mudah dipahami peserta didik-peserta didik yang umumnya belum matang untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut. Hal ini menempatkan keberadaan IPS secara metodologis dan keilmuan dapat dikatakan belum setara dengan ilmu-ilmu sosial.











BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Ilmu ilmu sosial adalah sekelompok disiplin keilmuan yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.Ilmu sosial muncul akibat adanya masalah sosial.  Masalah sosial selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial.     
Ilmu pengetahuan sosial adalah pelajaran atau bidang studi yang merupakan fusi (paduan) dan integrasi ilmu. Ilmu sosial yang dikemas dengan materi yang sederhana, menarik, mudah dimengerti dan dipelajari untuk tujuan instruksional di sekolah.
Persamaan antara ilmu pengetahuan sosial dengan ilmu sosial terletak pada sasaran nya yakni sama menjadikan manusia sebagai sasaran atau obyek kajiannya, manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya membahas masalah yang timbul akibat hubungan (interrelationship) manusia. Dengan kata lain, keduanya mempelajari masyarakat manusia.
Adapun perbedaan antara ilmu-ilmu sosial dengan ilmu pengetahuan sosial terletak pada tujuan masing-masing. Ilmu sosial bertujuan memajukan dan mengembangkan konsep dan generalisasi melalui penelitian ilmiah, dengan melakukan hipotesis untuk menghasilkan teori atau teknologi baru. Sementara itu, tujuan ilmu pengetahuan sosial bersifat pendidikan, bukan penemuan teori ilmu sosial.

3.2. Saran
Saya  menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan, metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K.1975. Ringkasan sejarah filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
Hamersma, Harry.1992. Tokoh-tokoh filsafat modern. Jakarta: Gramedia.
Soelaeman, M. Munandar. 2001. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Refika Aditama.
SuriasumantrI, Jujun S. 2005. Filsafat ilmu sebuah pengantar populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.






Meghan Trainor "All About That Bass" lyrics

Hasil gambar untuk meghan trainor all about

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Yeah it's pretty clear, I ain't no size two
But I can shake it, shake it like I'm supposed to do
'Cause I got that boom boom that all the boys chase
All the right junk in all the right places
I see the magazines working that Photoshop
We know that shit ain't real
Come on now, make it stop
If you got beauty beauty just raise 'em up
'Cause every inch of you is perfect
From the bottom to the top
Yeah, my momma she told me don't worry about your size
She says, boys they like a little more booty to hold at night
You know I won't be no stick-figure, silicone Barbie doll,
So, if that's what's you're into
Then go ahead and move along

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass


I'm bringing booty back
Go ahead and tell them skinny bitches Hey
No, I'm just playing I know you think you're fat,
But I'm here to tell you that,
Every inch of you is perfect from the bottom to the top
Yeah, my momma she told me don't worry about your size
She says, boys they like a little more booty to hold at night
You know I won't be no stick-figure, silicone Barbie doll,

So, if that's what's you're into
Then go ahead and move along

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Source: http://www.directlyrics.com/meghan-trainor-all-about-that-bass-lyrics.html
Meghan Trainor "All About That Bass" lyrics

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Yeah it's pretty clear, I ain't no size two
But I can shake it, shake it like I'm supposed to do
'Cause I got that boom boom that all the boys chase
All the right junk in all the right places
I see the magazines working that Photoshop
We know that shit ain't real
Come on now, make it stop
If you got beauty beauty just raise 'em up
'Cause every inch of you is perfect
From the bottom to the top
Yeah, my momma she told me don't worry about your size
She says, boys they like a little more booty to hold at night
You know I won't be no stick-figure, silicone Barbie doll,
So, if that's what's you're into
Then go ahead and move along

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass






I'm bringing booty back
Go ahead and tell them skinny bitches Hey
No, I'm just playing I know you think you're fat,
But I'm here to tell you that,
Every inch of you is perfect from the bottom to the top
Yeah, my momma she told me don't worry about your size
She says, boys they like a little more booty to hold at night
You know I won't be no stick-figure, silicone Barbie doll,

So, if that's what's you're into
Then go ahead and move along

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Source: http://www.directlyrics.com/meghan-trainor-all-about-that-bass-lyrics.html
Meghan Trainor "All About That Bass" lyrics

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Yeah it's pretty clear, I ain't no size two
But I can shake it, shake it like I'm supposed to do
'Cause I got that boom boom that all the boys chase
All the right junk in all the right places
I see the magazines working that Photoshop
We know that shit ain't real
Come on now, make it stop
If you got beauty beauty just raise 'em up
'Cause every inch of you is perfect
From the bottom to the top
Yeah, my momma she told me don't worry about your size
She says, boys they like a little more booty to hold at night
You know I won't be no stick-figure, silicone Barbie doll,
So, if that's what's you're into
Then go ahead and move along

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass






I'm bringing booty back
Go ahead and tell them skinny bitches Hey
No, I'm just playing I know you think you're fat,
But I'm here to tell you that,
Every inch of you is perfect from the bottom to the top
Yeah, my momma she told me don't worry about your size
She says, boys they like a little more booty to hold at night
You know I won't be no stick-figure, silicone Barbie doll,

So, if that's what's you're into
Then go ahead and move along

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Source: http://www.directlyrics.com/meghan-trainor-all-about-that-bass-lyrics.html
Meghan Trainor "All About That Bass" lyrics

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Yeah it's pretty clear, I ain't no size two
But I can shake it, shake it like I'm supposed to do
'Cause I got that boom boom that all the boys chase
All the right junk in all the right places
I see the magazines working that Photoshop
We know that shit ain't real
Come on now, make it stop
If you got beauty beauty just raise 'em up
'Cause every inch of you is perfect
From the bottom to the top
Yeah, my momma she told me don't worry about your size
She says, boys they like a little more booty to hold at night
You know I won't be no stick-figure, silicone Barbie doll,
So, if that's what's you're into
Then go ahead and move along

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass






I'm bringing booty back
Go ahead and tell them skinny bitches Hey
No, I'm just playing I know you think you're fat,
But I'm here to tell you that,
Every inch of you is perfect from the bottom to the top
Yeah, my momma she told me don't worry about your size
She says, boys they like a little more booty to hold at night
You know I won't be no stick-figure, silicone Barbie doll,

So, if that's what's you're into
Then go ahead and move along

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Because you know I'm all about that bass,
'Bout that bass 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass, no treble
I'm all 'bout that bass, 'bout that bass

Source: http://www.directlyrics.com/meghan-trainor-all-about-that-bass-lyrics.html

Makalah Tentang Motivasi Belajar


Makalah tentang motivasi belajar

Hasil gambar untuk motivasi belajar red  mario

Bab1

Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, masalah motivasi selalu menjadi hal yang menarik perhatian. Hal ini dikarenakan motivasi dipandang sebagai salah satu faktor yang sangat dominan dalam ikut menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan. Walaupun diakui bahwa kemampuan intelektual yang bersifat umum (inteligensi) dan kemampuan yang bersifat khusus (bakat) merupakan modal dasar utama dalam usaha mencapai prestasi pendidikan, namun keduanya tidak akan banyak berarti apabila siswa sebagai individu tidak memiliki motivasi untuk berprestasi sebaik-baiknya. Kemampuan intelektual yang tinggi hanya akan terbuang sia-sia apabila individu yang memilikinya tidak mempunyai keinginan untuk berbuat dan memanfaatkan keunggulannya itu. Apalagi bila individu yang bersangkutan memang memiliki kemampuan yang tidak begitu menggembirakan, maka tanpa adanya motivasi sulitlah rasanya untuk mengharapkan sesuatu yang prestatif. Dalam penjelasan mengenai masalah motivasi, kita selalu berpegang pada asumsi umum bahwa bila faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah sama, maka individu yang memiliki motivasi lebih tinggi akan mencapai hasil belajar yang lebih tinggi pula.



BAB II
Pembahasan

Motif dan Motivasi

Motif merupakan suatu keadaan, kebutuhan, atau dorongan yang disadari atau tidak disadari, yang membawa kepada terjadinya suatu perilaku. Sedangkan motivasi merupakan stimulasi atau rangsangan agar perilaku terjadi sesuai dengan arah yang dikehendaki. Apa yang dimaksudkan dengan pemberian motivasi dalam belajar sebenarnya tidak lain daripada usaha yang dilakukan untuk membuat anak didik agar “mau” atau “berkeinginan” untuk belajar sesuai dengan keinginan pihak guru atau pihak orangtua. Usaha memberi motivasi ini dilakukan dengan memanipulasi situasi dalam diri individu (internal) maupun situasi di luar diri individu (external) secara psikologis. Kompleksitas reaksi individu terhadap berbagai perlakuan tentu saja akan menyulitkan usaha-usaha tersebut, akan tetapi dengan menggunakan tehnik motivasi yang terencana dengan baik dan tepat waktunya, maka usaha motivasi itu dapat dilakukan. Para ahli psikologi memberikan dasar-dasar teori motivasi dan teori psikologi belajar, tugas para pendidiklah untuk memadukan teori-teori tersebut dengan ilmu pendidikan yang dimilikinya dalam menciptakan situasi psikologis yang akan merangsang timbulnya motivasi dalam diri para siswa.
 2
 Tidaklah layak untuk berharap bahwa teori motivasi akan memberikan “resep motivasi” yang siap pakai. Apa yang disumbangkan oleh teori merupakan dasar untuk memahami dinamika psikologi perilaku, sedangkan segi praktisnya akan sangat banyak tergantung pada keadan subjek dan situasi yang ada. Namun demikian, bukanlah berarti bahwa psikologi sama sekali tidak dapat memberikan pendekatan praktis terhadap masalah motivasi, hanya saja keberhasilan pendekatan itu akan banyak tergantung pada mereka yang menerapkannya secara langsung. Teori-teori motivasi mencakup berbagai pandangan dan pendekatan. Diantaranya ada yang mendasarkan pada pandangan behaviorisme yang mengatakan bahwa manipulasi perilaku dapat dilakukan melalui teknk modifikasi perilaku yang berintikan pada pemberian penguatan positif dan penguatan negatif. Juga terdapat teori kognitif yang dalam masalah motivasi mendasarkan pada penciptaan situasi ketidakseimbangan dalam diri subjek. Dalam uraian berikut ini akan dikemukakan salah satu pendekatan yang mendasarkan pada teori kebutuhan (need theory) .   Asumsi dalam pendekatan dengan teori kebutuhan adalah : 1. Semua perilaku tentu mempunyai sebab, untuk memahami perilaku siswa perlu lebih dahulu memahami sebabnya. 2. Untuk memberikan motivasi yang berhasil dalam belajar haruslah berawal dari pemenuhan kebutuhan dasar para siswa.


Konsep-konsep mengenai Kebutuhan

 Salah satu teori motivasi yang berangkat dari pendekatan kebutuhan (needs)
 individu adalah teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow dalam bukunya “Motivation and Personality”. Maslow menyusun konsep kebutuhan manusia yang menjadi motif perilaku ke dalam beberapa tingkatan.  Berdasarkan berbagai percobaan dan pengalamannya di bidang klinis, Maslow menyimpulkan bahwa perilaku manusia ditentukan dorongan dan arahnya oleh lima tingkatan kebutuhan, dari kebutuhan yang paling mendasar sampai kepada kebutuhan yang paling tinggi. Apabila kebutuhan yang paling dasar telah dirasakan terpenuhi oleh orang yang bersangkutan, maka kebutuhan tingkat berikutnya segera menjadi perhatian dan menjadi dominan dalam memotivasi perilaku selanjutnya. Setiap perilaku pada dasarnya dilandasi oleh hasrat pemenuhan kebutuhan yang dirasakan dalam tingkat yang berbeda-beda.  Secara ringkas, konsep Maslow mengenai kebutuhan tersebut disajikan berikut ini langsung dalam konteks psikologi belajar.

 Kebutuhan Fisiologis  Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang bersifat darurat dan jarang terjadi. Apa yang menjadi kebutuhan disini adalah hal-hal yang dapat memuaskan secara biologis seperti makanan, air, oksigen, istirahat, aktivitas dan lain sebagainya.
 3
 Walaupun dalam kelas masalah ini biasanya kurang mendapat perhatian karena dianggap kurang penting bila dibandingkan dengan masalah kemampuan intelektual, namun sebenarnya harus disadari bahwa efektivitas dan efisiensi intelektual hanya dapat dicapai apabila faktor fisiologis pada diri siswa berada dalam kondisi normal. Sebagai contoh, seseorang tidak akan dapat berpikir dengan baik bila sedang berada dalam keadaan lapar (butuh makan) atau berada dalam keadan letih (butuh istirahat). Dalam keadaan-keadaan kebutuhan fisiologis seperti itu sedang dirasakan, maka perilaku seseorang akan banyak didominasi oleh hasrat untuk memuaskan kebutuhan tersebut.

 Kebutuhan akan rasa aman  Bila seseorang merasa bahwa kebutuhan fisiologisnya relatif telah terpenuhi, maka perilakunya akan mulai berorientasi pada motif mencari rasa aman. Pada anakanak yang dibesarkan tanpa pemenuhan rasa aman dari orangtua dan keluarganya, hal tersebut tampak jelas pada perilakunya yang didominasi oleh kehausan akan rasa aman, dalam bentuk takut berbuat salah dan takut mencoba dikarenakan kesalahan dapat berarti terancamnya rasa aman dirinya. Rasa aman keluarga datang dari sikap keluarga yang berdisiplin baik dan konsisten.  Dalam kelas, siswa sangat menghargai keteraturan. Dengan keteraturan siswa merasakan adanya kepastian mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukannya. Ketidakpastian akan menimbulkan keraguan dan ketakutan berbuat salah yang tidak akan mendukung proses belajar. Untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman ini, guru harus bersikap dan bertindak konsisten. Disiplin yang baik dan tidak kaku harus diterapkan karena tujuan disiplin adalah menolong siswa agar menjadi individu yang independen, mandiri dan dapat menentukan perannya sendiri. Bila disiplin lemah, kebutuhan akan rasa aman tidak terpenuhi, maka akan sia-sialah berbicara mengenai motivasi dalam belajar. Suatu disiplin harus ditegakkan berdasarkan aturan yang masuk akal dan kooperatif, tidak otoriter.

 Kebutuhan akan Kasih Sayang dan Rasa Serta  Bila individu merasakan bahwa kebutuhan rasa amannya telah tercapai, maka segera akan timbul kebutuhan untuk memberi dan menerima afeksi kasih sayang. Bila kebutuhan akan kasih sayang tidak terpenuhi, maka individu akan merasa tidak mempunyai rasa serta sebagai anggota kelompoknya. Dalam situasi demikian, siswa akan menampakkan perilaku yang tidak disukai oleh orang lain, dan akibatnya orang lain akan mengimbangi dengan sikap yang serupa terhadap dirinya. Dengan demikian terjadilah keadaan yang merusak keinginan siswa untuk belajar dan untuk mencapai prestasi tertentu.  Siswa yang tidak disukai oleh gurunya dan siswa yang tidak menyukai gurunya tidak akan memperoleh hasil belajar yang baik.


 4
 Kebutuhan akan Harga Diri Menurut Maslow, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan akan evaluasi diri yang mantap, dapat dipenuhi oleh adanya kepercayaan diri dan kemandirian dalam diri individu serta oleh pengakuan, perhatian dan penghargaan diri oleh orang lain. Guna membentuk rasa harga diri yang tinggi dalam diri siswa, guru haruslah dapat menemukan sesuatu yang mampu dilakukan oleh siswa sehingga dapat membuatnya merasa penting. Dalam memberikan perasaan penting dan rasa diakui ini guru perlu memperhatikan perbedaan individual dalam berbagai aspek, seperti perbedaan status ekonomi sosial, status kemampuan intelektual, dan sebagainya. Sebagai contoh, pada siswa yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi sosial yang rendah, angka rapor cenderung tidak mereka anggap penting dikarenakan mereka terbiasa dan dapat hidup dengan pendidikan yang terbatas. Karena itu, filsafat hidup mereka yang berorientasi pada nilai-nilai praktis harus diperhatikan apabila kita ingin memberikan motivasi. Bagaimana cara individu memandang status dan konsepnya mengenai harga diri, mereka akan menghendaki pendekatan motivasi yang berbeda-beda.

Kebutuhan akan Aktualisasi Diri Aktualisasi diri sebagai tingkat kebutuhan yang tertinggi menurut konsepsi Maslow, merupakan pencapaian apa yang memang mampu dicapai oleh seseorang. Seseorang yang belum dapat mencapai prestasi tertinggi sesuai dengan kemampuannya belum akan merasakan perlu untuk berusaha mencapai prestasi tersebut apabila kebutuhan tingkat di bawah aktualisasi diri belum terpuaskan. Timbulnya kebutuhan untuk melakukan apa yang dapat dilakukannya sebagai aktualisasi diri pribadinya secara utuh hanya akan terjadi bila individu merasakan bahwa kebutuhan fisiologisnya terpenuhi, kebutuhan akan rasa aman dan kasih sayang tercapai, serta kebutuhan harga dirinya terpuaskan. Apabila tidak, maka individu akan cenderung untuk mengarahkan perilakunya ke tujuan-tujuan pemuasan kebutuhan tersebut. Rasa butuh untuk aktualisasi diri dapat dijadikan landasan dalam memberikan motivasi bila sejak awal siswa mulai diajar menentukan pilihan dan mengambil keputusan sendiri. Suatu tujuan yang dipilih dan ditetapkan sendiri akan mengandung unsur motivasi yang lebih kuat daripada tujuan yang ditetapkan oleh orang lain. Apabila tujuan terlalu banyak ditentukan oleh orang lain, maka seringkali tujuan itu tidak sesuai dengan kemampuan siswa. Mungkin terlalu rendah sehingga terlalu mudah dicapai, mungkin terlalu tinggi sehingga tidak mungkin dapat dicapai. Yang manapun, akan mengakibatkan tidak terpuaskannya kebutuhan aktualisasi diri siswa yang bersangkutan dan menjadikannya tidak berusaha dan tidak berkeinginan untuk mencapai tujuan tersebut.



 5
Tehnik Motivasi menurut Teori Kebutuhan

Dalam teori kebutuhan dikatakan bahwa setiap individu selalu merasakan adanya suatu kebutuhan yang ingin dicapainya. Tidak ada orang yang sama sekali tiak merasakan adanya tuntutan kebutuhan, karena bila individu tidak merasakan kebutuhan sama sekali maka ia akan berada dalam keadaan diam total sebab ia tidak termotivasi untuk berbuat sesuatu. Keadaan seperti itu tidak pernah dialami oleh manusia. Dalam uraian berikut ditunjukkan beberapa pendekatan atau beberapa hal yang menjadi pokok dalam tehnik pemberian motivasi siswa untuk belajar, dengan memanfaatkan pemahaman mengenai kebutuhan individu seperti diuraikan diatas disertai oleh pemahaman akan perbedaan individual yang menjadi pertimbangan yang penting pula.

Ganjaran (Rewards)
 Pemberian ganjaran atau hadiah berkaitan dengan kebutuhan akan harga diri siswa. Bentuk ganjaran yang diberikan dapat bersifat simbolik seperti sertifikat, dapat berupa materi seperti buku, dan dapat pula bersifat psikologis seperti pujian dan pengakuan. Pada umumnya ganjaran materi akan lebih efektif bila diberikan pada siswa tingkat rendah sedangkan ganjaran untuk tingkat yang lebih atas harus lebih berbentuk simbolik dan psikologis. Pujian sebagai ganjaran merupakan insentif yang tidak dapat diabaikan perannya dalam meningkatkan motivasi agar mengulang perbuatannya yang dipuji itu. Pujian tidak harus dinyatakan secara verbal. Suatu anggukan kepala, senyum, dan bahkan perhatian yang tulus terhadap hasil kerja siswa bernilai sama dengan pujian langsung dan meningkatkan harga diri siswa karena ia dapat merasakan kepuasan sebagai orang yang berhasil dan mendapat pengakuan. Menurut para ahli, ganjaran yang bersifat positif seperti pujian akan memberikan efek yang positif, sedangkan ganjaran negatif seperti hukuman akan merusakkan harga diri dan efeknya akan menurunkan harga diri siswa. Hukuman hanya mungkin efektif dalam memotivasi siswa bila siswa masih dalam tahap kebutuhan mencari rasa aman, sehingga perilakunya didominasi oleh hasrat menghindari hukuman.

Nilai Prestasi Nilai prestasi yang diberikan sebagai hasil THB, EBTA, dan untuk hasil pekerjaan rumah maupun tugas-tugas di sekolah, akan memiliki nilai motivasi yang tinggi apabila diberikan dengan cara yang tepat. Terutama dalam memberikan nilai terhadap tugas-tugas sekolah sehari-hari, hendaklah dilakukan berdasarkan kemajuan belajar siswa masing-masing, tidak berdasarkan perbandingan dengan prestasi kelompok. Seorang siswa yang memperoleh peningkatan prestasi, yaitu dapat menyelesaikan tugasnya lebih baik
 6
daripada sebelumnya haruslah diberikan nilai yang dapat menunjukkan dengan jelas kemajuannya, walau bagaimanapun sedikitnya kemajuan itu. Dalam hal ini perlu memperhatikan kemampuan masing-masing siswa yang belum tentu sama. Jangan membuat perbandingan prestasi dengan teman-teman lainnya dikarenakan bila kemajuan siswa yang bersangkutan tidak cukup banyak, maka hal itu akan menanamkan  rasa gagal dalam dirinya dan siswa tidak termotivasi untuk berusaha kembali. Sangat penting untuk menanamkan rasa berhasil dalam diri siswa. Hal ini dapat pula dicapai dengan memberikan tugas sekolah yang bervariasi sehingga setiap siswa akan mempunyai kemungkinan untuk dapat berprestasi sesuai dengan kemampuannya. Keberhasilan akan menaikkan kepercayaan diri sedangkan kegagalan akan menyebabkan siswa membuat tujuan-tujuan yang tidak realistik.

Kompetisi dan Kooperasi Dalam situai-situasi tertentu, persaingan dapat menjadi sumber motivasi yang ampuh tetapi dapat pula merusakkan bagi siswa yang lain. Bila akan mengadakan suatu bentuk kompetisi di kelas, haruslah diingat bahwa dalam kompetisi itu setiap siswa harus mempunyai kesempatan untuk menang yang sama besar. Bila kompetisi itu menyangkut prestasi sekolah, maka harus ada pengelompokan kemampuan lebih dulu. Kalau tidak maka situasi kompetisi itu tidak akan memotivasi para siswa dikarenakan bagi mereka yang berkemampuan rendah akan lebih kecil kemungkinan untuk menang dan karenanya bagi mereka lebih baik tidak usah berusaha, sedangkan bagi mereka yang sudah diketahui berkemampuan lebih baik juga tidak akan berkeinginan untuk berusaha dikarenakan mereka merasa tidak mendapat tantangan dari siswa yang lebih bodoh daripada mereka sendiri. Kompetisi yang memotivasi adalah rasa berkompetisi dengan diri sendiri. Disini siswa berpacu dengan diri sendiri untuk dapat berprestasi lebih baik dan selalu meningkatkan apa yang dicapainya. Sebetulnya, yang patut mendapat hadiah bukanlah juara kelas dalam arti siswa yang mencapai nilai rata-rata tertinggi sewaktu THB, akan tetapi yang layak diberi hadiah adalah siswa yang membuat peningkatan nilai tertinggi bila dibandingkan dengan prestasi yang lalu. Apabila akan dibuat suatu kompetisi dalam meyelesaikan tugas belajar sehari-hari, lebih baik bila tugas itu merupakan tugas kelompok sehingga yang berkompetisi bukan siswa akan tetapi kelompok siswa. Dalam hal ini hendaklah dipilih tugas yang hanya dapat diselesaikan apabila para anggota kelompok bekerjasama (kooperatif). Penilaian dilakukan berdasar prestasi kelompok sehingga yang menang dan kalah adalah anggota kelompok secara keseluruhan, bukan individu siswa.

Pengetahuan akan Hasil Belajar Untuk setiap tugas sekolah maupun tugas rumah, yang sangat penting artinya dalam motivasi belajar adalah pengetahuan akan hasil. Para siswa sedapat mungkin
 7
segera mengetahui hasil pekerjaan mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa pengetahuan akan hasil pekerjaan sangat efektif dalam memotivasi belajar. Tugas harian di sekolah sangat baik bila diperiksa oleh siswa sendiri sehingga siswa segera mengetahui hasilnya. Para guru kemudian dapat mendiskusikan jawaban salah serta memberikan jawaban yang benar kepada siswa.

Tingkat Aspirasi Tingkat aspirasi, dalam hal ini tidak lain merupakan tingkat kesukaran tugas atau tujuan belajar yang harus dicapai oleh siswa. Tingkat aspirasi sangat erat kaitannya dengan konsep diri siswa mengenai kemampuannya sendiri. Bagaimana siswa menghayati tingkat kesulitan tugas akan mempunyai daya motivasi yang berbedabeda. Suatu prinsip umum adalah bahwa tujuan atau tugas yang diberikan pada siswa haruslah mungkin dicapainya dan siswa harus merasakan bahwa bila ia berusaha maka tujuan itu akan tercapai. Suatu tugas yang dirasakan terlalu berat oleh siswa akan menyebabkan ia frustrasi dan kehilangan hasrat untuk mencapainya. Suatu tugas yang terlalu ringan akan menyebabkan siswa bosan dan kemudian mengalihkan perhatiannya pada hal-hal lain sehingga tujuanpun tidak tercapai. Suatu tugas hendaklah diletakkan sedikit saja diatas kemampuan siswa sehingga siswa merasa tertantang untuk mencapainya.  Demikianlah beberapa hal yang menyangkut tehnik motivasi dalam kelas. Berikutnya diuraikan beberapa pertimbangan mengenai perbedaan individual dalam pemberian motivasi. Perbedaan individual menyangkut berbagai aspek. Di bawah ini hanya akan dilihat aspek kemampuan belajarnya saja, dikarenakan aspek ini dianggap sebagai salah satu aspek yang sangat penting dalam menentukan hasil belajar.

Mereka yang kemampuan belajarnya rendah biasanya dikenal dengan mereka yang lambat belajar atau lambat mengerti dan memahami. Beberapa petunjuk berikut perlu dipahami. a. Mereka yang lambat belajar lebih mudah dimotivasi oleh pujian, bukan oleh kritik. b. Mereka yang lambat belajar harus dilayani dengan kesabaran pihak guru yang besar. Ketidaksabaran akan menghilangkan keinginan mereka untuk belajar. c. Bentuk-bentuk motivator yang efektif bagi siswa yang lambat belajar antara lain ganjaran yang segera diberikan, penentuan tujuan belajar jangka pendek, pujian dan dorongan langsung.

Pada sisi lain, terdapat siswa yang cepat belajar dikarenakan kemampuan intelektualnya yang superior. Bagi mereka ini perlu diperhatikan hal berikut. a. Celaan dan kritik seringkali lebih efektif bagi mereka sebagai motivator karena merupakan tantangan bagi mereka yang cepat belajar.